Indonesia akan jadi tuan rumah dan Presiden pertemuan G20 terhadap 2022. Apa dampaknya bagi Indonesia?
Wakil Menteri Perdagangan Jerryu Sambuaga mengatakan, momentum ini sanggup dimanfaatkan Indonesia untuk bangkit dari krisis akibat COVID-19. Keputusan RI jadi tuang rumah bersama ketentuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi th. 2020.
“Ini adalah keyakinan yang luar biasa dari negara-negara G20 dan kudu dimanfaatkan sebagai tidak benar satu momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan,” ujar Jerry dalam keterangannya.
Dengan presidensi Indonesia di G20 dikehendaki Indonesia sanggup memasukkan agenda-agenda lebih-lebih berkaitan dan jadi fokus keepentingan nasional kala ini. Indonesia sendiri mengusung tema `recover together recover stronger`.
Jerry menjelaskan, tema itu mencerminkan impuls bersama untuk sembuh secara ekonomi dan kesegaran di antara negara-negara G20. Tahun ini ditargetkan jadi th. awal bagi bangkitnya ekonomi nasional maupun ekonomi dunia yang terdampak Covid-19. Sedangkan th. 2022 dikehendaki sistem recovery akan terjadi lebih cepat.
Jerry menjelaskan bahwa terhadap jaman pandemi, Indonesia melakukan langkah-langkah yang terlampau baik lebih-lebih dalam ekonomi dan perdagangan. Secara makro, ekonomi Indonesia relatif sanggup melakukan mitigasi efek covid.
Salah satu bentuknya adalah sejumlah perjanjian perdagangan luar negeri sukses diratifikasi dan dirampungkan. Penyelesaian perjanjian perdagangan ini dikehendaki sanggup berdampak jangka panjang dalam tingkatkan pasar ekspor Indonesia, bukan hanya di negara-negara tradisional tetapi termasuk di pasar potensial lainnya.
“Kita berharap bersama penyelesaian banyak perjanjian perdagangan kontribusi ekspor Indonesia bagi PDB sanggup meningkat terus”, kata Wamendag.
Beberapa kala yang lalu, Presiden Jokowi telah membentuk panitia nasional Presidensi Indonesia dalam G20. Tim ini konsisten melakukan rapat-rapat persiapan baik dalam persiapan konten maupun tempat penyelenggaraan. Belum diketahui tempat mana yang akan ditunjuk jadi tempat penyelenggaraan tetapi diprediksi di daerah-daerah pusat wisata seperti di Bali, Labuan Bajo atau Yogyakarta.